PUISI
Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Sumardi
mengatakan bahwa puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat,
dipadatkan bahasanya dan diberi irama sesuai bunyi yang padu dengan pemilihan
kata kiasan yang bersifat imajinatif. Berbeda dengan herman waluyo yang
menyebut bahwa pengertian puisi merupakan karya sastra tertulis yang paling
awal ditulis manusia dalam sejarah.
Menurut
Thomas Carlye "Pengertian puisi adalah ungkapan pikiran yang disampaikn
secara musikalisasi".
Berdasarkan
pengertian puisi menurut para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa
pengertian puisi secara umum adalah sebuah karya sastra yang mengandung unsur
irama, ritma, diksi, llirik dan menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya
untuk menciptakan estetika bahasa yang padu.
Puisi Baru dan Puisi Lama
Puisi Baru
Puisi
terbagi menjadi dua jenis, Pengertian Puisi Baru adalah jenis puisi yang tidak
lagi terikat oleh aturan yang memiliki bentuk lebih bebas dari puisi lama dalam
segala hal seperti rima, baris, bait, diksi dan sebagainya.
Ciri-Ciri Puisi Baru
1. Bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih.
2. Memiliki sajak yang teratur.
3. Lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
4. Umumnya berbentuk empat seuntai.
5. Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
6. Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Baru
Puisi
baru sendiri dapat dikatogerikan menjadi 2 macam yakni berdasarkan isi dan
berdasarkan bentuk:
·
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
·
Balada: adalah puisi yang berisi tentang
sebuah cerita atau kisah.
·
Himne: adalah puisi pujian atau pujuaan yang
ditujukan kepada Tuhan, Negara, atau sesuatu yang dianggap begitu penting dan
sakral.
·
Romansa: adalah puisi yang mengungkapkan
perasaan yang umunya menimbulkan efek romantisme.
·
Ode: adalah puisi yang bersifat memberikan
sanjungan kepada orang yang sangat berjasa. Umumnya ode diberikan kepada orang
tua, pahlawan, dan orang orang besar.
·
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan
atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa
ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
·
Elegi: adalah puisi yang mengungkapkan
kesedihan atau tangisan berupa ratapan diri sendiri, atau meratapi suatu
peristiwa.
·
Satire: adalah puisi yang didalamnya
mengandung unsur sindiran atau kritikan terhadap seseorang atau sesuatu.
·
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
·
Distikon: adalah puisi dimana hanya terdapat
dua baris saja pada setiap baitnya atau sering disebut puisi dua seuntai.
·
Terzina: adalah puisi yang memiliki tiga
baris dalam setiap baitnya atau disebut puisi tiga seuntai.
·
Kuatrain: adalah puisi dimana terdapat empat
baris kalimat disetiap baitnya atau disebut dengan puisi empat seuntai.
·
Kuint: adalah puisi yang memiliki lima baris
kalimat dalam setiap baitnya atau di sebut puisi lima seuntai.
·
Sektet: adalah puisi yang memiliki enam baris
kalimat di setiap baitnya atau dsebut puisi enam seuntai.
·
Septime: adalah puisi yang memiliki tujuh
baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan puisi tujuh seuntai.
·
Oktaf: adalah puisi yang memiliki delapan
baris kalimat di setiap baitnya atau disebut dengan puisi delapan seuntai.
·
Soneta: Soneta merupakan puisi paling
terkenal di kalangan penyair karena terkesan susah untuk diciptakan dan
merupakan sebuah tantangan bagi seorang penyair. Soneta sendiri erupakan jenis
buisi baru yang memiliki empat belas baris kalimat yang terbagi menjadi empat
bait dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua baris terakhir
mengandung tiga baris.
Puisi Lama
Pengertian
puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan
aturan-aturan penulisan yang berlaku seperti:
·
Jumlah kata yang terdapat pada satu baris.
·
Jumlah baris kalimat yang terdapat dalam satu
bait.
·
Sajak atau rima.
·
Banyaknya suku kata.
·
Penggunaan irama.
Ciri-Ciri Puisi Lama
·
Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
·
Tidak diketahui siapakah nama pengarang dari
puisi tersebut.
·
Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan
diajarkan dari mulut ke mulut.
·
Sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan
yang masih berlaku seperti gaya bahasa, diksi, rima, intonasi dan sebagainya.
Jenis-Jenis Puisi Lama
·
Mantra: adalah ucapan yang dianggap sakral
dan memiliki kekuatan gaib, umumnya antra digunakan dalam upacara tertentu
seperti mantra yang digunakan untuk menolak datangnya hujan dan sebaliknya.
·
Pantun: adalah jenis puisi lama yang masih
bertahan sampai sekarang ini. puisi ini memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b
yang setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan baris. Pantun dapat bedakan
berdasarkan temanya yakni: pantun jenaka, Pantun anak, Pantun kehidupan dan
sebagainya.
·
Talibun: adalah pantun yang memiliki jumlah
baris yang selalu genap dalam setiap baitnya. biasanya terdiri dari enam,
delapan, sepuluh baris maupun kelipatan dua lainnya.
·
Syair: adalah puisi atau karya sastra dari
arab yang memiliki sajak a-a-a-a. Biasanya syair menceritakan sebuah kisah dan
didalamnya akan terkadung amanat.
·
Karmina: adalah pantun yang sangat pendek
atau biasa disebut dengan pantun kilat.
·
Gurindam: adalah puisi yang hanya terdapat
dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya, memiliki sajak a-a-a-a dan
memiliki nasehat atau amanat.
kau yang telah ada di hatiku.
yang selalu bisa membuatku merasaka.
indahnya cinta yang telah tercipta.
kini telah kurasakan betapa ku mencintai mu.
selalu menyayangi mu dan mengasihimu.
mendambakan datangnya dirimu.
indahnya cinta yang kau beri.
membuatku tak merasa sepi.
kau yang selalu hadir dalam hariku tuk..
mencintaiku.
nikmatnya cinta bagai surga seperti itulah
nikmatnya cinta bagai surga seperti itulah
yang kurasa...
aku yakin bisa bahwa cinta kita kan
kekal
selamanya.....
Pengertian Cerpen
Cerpen
atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan
novel.
Cerpen
merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita
mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau
pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi
mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas
dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Cerita
pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10
halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah
kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan
hanya satu situasi saja.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
Berikut pendapat para ahli mengenai
penjelasan tentang cerpen.
1. Sumardjo dan Saini
Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar
terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya
relatif pendek dan singkat.
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung
arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti
kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan
sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita
pendek tersebut.
3. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang
panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi
rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
4. Hendy
Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang
mengandung kisahan tungal.
5. Aoh. K.H
Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa
disebut juga dengan kisahan prosa pendek.
6. J.S. Badudu
Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta
terfokus pada satu peristiwa saja.
7. H. B. Jassin
Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita
yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan,
pertikaian, serta penyelesaian.
Ciri-Ciri Cerpen
·
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
·
Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak
lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
·
Biasanya isi cerita cerpen berasal dari
kehidupan sehari-hari
·
Tidak menggambarkan semua kisah para
tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya
saja.
·
Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami
masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.
·
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis
dan mudah dikenal pembaca.
·
Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut
sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita
tersebut.
·
Biasanya hanya 1 kejadian saja yang
diceritakan.
·
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
·
Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana,
tidak mendalam serta singkat
Contoh cerpen
Betapa
menyenangkannya menjadi orang kaya. Hidup serba berkecukupan. Apapun yang
diinginkan akan terpenuhi. Karena semua sudah tersedia. Seperti halnya Tiyas.
Seorang anak orang kaya yang menjadi banyak sorotan, Berangkan dan pulang
selalu diantar oleh supir pribadi dan mobil mewahnya.
Meskipun
bergelimang harta tiyas tidaklah menyombongkan diri. Tidak kalah dengan Tiyas,
Orang tua Tiyas juga merupakan orang yang baik dan ramah, Tidak berpatokan pada
harta dalam bergaul dan tidak membeda-bedakan orang disekelilingnya.
Kawan-kawan Tiyas sangat suka dan betah berlama-lama di rumah Tiyas karena
mereka selalu disambut ramah dan diperlakukan seperti keluarga sendiri oleh
keluarga Tiyas.
Tiyas
memiliki seorang sahabat yang sangat setia menemaninya dalam menghadapi lika
liku kehidupan. Tidak jauh dari rumahnya Dwi sahabat tiyas tinggal di kampung
dekat rumah Tiyas, hanya saja dipisahkan oleh RT saja. Namun sudah hampir dua
minggu Dwi tidak mengunjungi Tiyas di rumahnya. “Hmmm Dwi kemana ya mah,
Biasanya hampir setiap hari Dwi main kesini. Tapi ini sudah hampir lewat dua
minggu Dwi tidak datang lagi.” Ujar Tiyas. “Mungkin Dwi sedang sakit!” jawab
Mama Tiyas. “Ih, iya juga ya mah, siapa tahu memang Dwi lagi sakit. Kalo begitu
nanti sore Tiyas mau menengoknya” katanya dengan penuh semangat.
Sudah
lima kali Tiyas mengetuk pintu rumah Dwi. Karena menunggu lama tidak kunjung
dibuka akhirnya Tiyas memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga tentang
menghilangnya Dwi. Benar saja, Ternyata sudah dua minggu Dwi ikut orang tuanya
pulang ke desa. Sebab ayahnya habis kena PHK. Akhirnya keluarga Dwi memutuskan
untuk kembali ke desa dan memilih menjadi petani.
“Oh, kasihan sekali Dwi,” ujarnya didalam
hati,
Di rumahnya, Tyas tampak melamun sambil
memikirkan nasib sahabat setianya itu.
“Ada apa Yas? Kok kamu nggak seperti
biasanya, malah tampak lesu dan kurang semangat.”
Papa bertanya sambil menegur.
“Dwi, Pa.” Jawab Tiyas
“Memangnya ada apa dengan Dwi sehingga
membuatmu muram, Apa dia sedang sakit?”
Tyas menggeleng kepada ayah.
“Lantas kenapa?” Papa menjadi penasaran.
“Sekarang Dwi sudah pindah rumah. Kata
tetangga sebelah rumahnya Dwi ikut orang tuanya pulang ke desa. Kabarnya
bapaknya habis di PHK dan memilih untuk menjadi petani”.
Sambil menatap Tiyas papa termenung memikirkan ucapan tiyas dengan rasa setengah tidak percaya.
“Kalau Papa tidak langsung percaya, Coba tanya deh, sama Pak RT atau ke tetangga lain” ujarnya.
Sambil menatap Tiyas papa termenung memikirkan ucapan tiyas dengan rasa setengah tidak percaya.
“Kalau Papa tidak langsung percaya, Coba tanya deh, sama Pak RT atau ke tetangga lain” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”
Baca Juga : Contoh
Cerpen Sedih Dan Romantis Tentang Cinta
“Aku pengen Dwi bisa disini lagi” Tyas
memohon dengan agak mendesak.
“Baik kalau itu bisa biki kamu seneng. Tapi, kamu harus bisa mencari alamat rumah Dwi yang di desa” kata Papa.
“Baik kalau itu bisa biki kamu seneng. Tapi, kamu harus bisa mencari alamat rumah Dwi yang di desa” kata Papa.
Berkat bantuan pemilik kontrakan bekas rumah
Dwi akhirnya tiga hari kemudian Tiyas berhasil memperoleh alamat rumah Dwi yang
berada di desa. Ia merasa sangat senang. Kemudian Papa bersama dengan Tiyas
datang ke rumah Dwi di sebuah desa terpencil dan lokasi rumahnya masih masuk ke
dalam lagi. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami
disambut orang tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira hati Dwi ketika bertemu
dengan Tiyas. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. pada
awalnya Dwi sangat kaget dengan kedatangan Tiyas secara tiba-tiba.
“Maaf ya Yas. Aku tak sempat memberi kabar ke
kamu kalo aku mau pindah”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku sudah
ketemu kamu dan merasa senang.”
Setelah berbincang cukup lama, Papa
menjelaskan tujuan kedatangan mereka kepada orang tua Dwi. Ternyata orang tua
Dwi tidak keberatan, mereka menyerahkan segala keputusan kepada Dwi sendiri.
“Begini, Wik, kedatangan kami kemari, ingin
mengajak kamu untuk ikut kami ke Surabaya. Kami menganggap kamu itu sudah
seperti keluarga kami sendiri. Gimana Wi, apakah kamu bersedia ikut?” Tanya
Papa.
“Soal sekolahmu,” lanjut Papa, “kamu nggak
usah khawatir. Sseluruh biaya pendidikanmu biar papa yang menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Tiyas
menghendaki saya ikut, saya mau pak. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih
atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya dan keluarga saya.”
Kemudian Tiyas bangkit dari tempat duduk lalu
mendekat memeluk Dwi. Tampak mata Tyas berkaca-kaca tidak kuat menahan
kebahagiaan. Kini Dwi tinggal di rumah Tiyas. Sementara orang tuanya tetap
tinggal di desa. Selain untuk mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Dwi
yang sudah semakin tua.
PIDATO
Pengertian Pidato
Pidato
merupakan suatu kegiatan berbicara di depan khalayak ramai atau berorasi dalam
menyatakan pendapatnya, atau memberikan suatu gambaran mengenai suatu hal.
Biasanya pidato dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi serta pernyataan
tentang hal-hal atau peristiwa penting dan juga patut untuk diperbincangkan.
Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin guna memimpin dan berorasi di
depan khalayak ramai atau anak buahnya.
Pidato
merupakan suatu ucapan yang memiliki susunan yang baik guna disampaikan kepada
orang banyak. Contoh pidato penting seperti pidato kenegaraan, pidato dalam
menyambut hari besar, pidato untuk membangkitkan semangat, dan lain sebagainya.
Pidato
yang baik adalah suatu pidato dapat memberikan kesan positif bagi orang-orang
banyak yang mendengarkan pidato yang disampaikan tersebut. Kemampuan dalam
berpidato atau berbicara di depan publik dapat membantu dalam meraih jenjang
karir yang baik.
Berpidato
merupakan salah satu wujud dalam kegiatan berbahasa lisan. Oleh karena itu itu,
berpidato mementingkan ekspresi gagasan serta penalaran dengan memakai bahasa
lisan yang didukung aspek nonbahasa, seperti ekspresi wajah, pelafalan, kontak
pandang, dan intonasi suara. Pidato yang baik memerlukan beberapa kriteria.
Berikut kriteria dalam berpidato.
Ciri-Ciri Pidato yang Baik
Ø Memiliki tujuan yang jelas
Ø Isinya mengandung kebenaran
Ø Cara penyampaiannya sesuai dengan para pendengar
Ø Menciptakan suasana efektif dengan pendengar
Ø Penyampaiannya jelas dan juga menarik
Ø Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas
Ø Artikulasi merupakan bagaimana cara melafalkan bunyi
bahasa
Ø Intonasi merupakan naik turunnya lagu kalimat
Ø Volume yaitu kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu
kata-kata atau kalimat
Contoh pidato
Pembukaan Pidato Singkat Visi Misi Calon Ketua Osis
Assalamu'alaikum
Wr. Wb.
Salam
hormat saya kepada jajaran para Guru serta rekan rekan seperjuangan teman
teman, saya ucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya di pagi hari ini sudah
meluangkan waktu untuk berkumpul serta mengikuti acara ini, karena tanpa adanya
kehadiran dan dukungan kalian, saya tidak akan berada dan berbicara di depan
kalian saat ini.
Akan sangat berbahagia jika saya bisa menjadi ketua OSIS di sekolah tercinta ini. Seandainya nanti saya terpilih menjadi ketua OSIS, saya akan memberikan yang terbaik semaksimal kemampuan saya. Dan tentu saja, ada visi serta misi yang harus saya berikan.
Saya memiliki visi “Menjadikan SMP (sebutkan nama sekolah SMP/SMA) menjadi sekolah yang berkualitas, berprestasi, selalu aktif di semua bidang positif, inovatif, dan amanah yang kesemuanya berlandaskan Iman dan Taqwa kita kepada Yang Maha Esa.
Saya
juga memiliki berbagai misi kedepan jika saya terpilih menjadi ketua OSIS,
antara lain :
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam dengan mewujudkan berbagai kegiatan kerohanian dan keagamaan.
- Menciptakan kader siswa yang cinta identitas serta menjaga nama baik Organisasi
- Menciptakan kembali rasa saling menghormati dan menghargai sesama siswa yang telah semakin menyusut
- Menciptakan kembali kesadaran kebersihan lingkungan sekolah
- Mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan keorganisasian yang ada
- Melanjuntukan berbagai kegiatan positif OSIS tahun lalu
Dan
masih banyak lagi. Setidaknya, keenam misi serta satu visi tersebut bisa
menjadi ukuran apakah layak saya dijadikan sebagai ketua osis. Jika, dan
seandainya nanti saya terpilih menjadi ketua OSIS, saya beserta pengurus
lainnya akan dengan sepenuh hati dan semaksimal mungkin akan menjalankan semua
program kegiatan sesuai dengan visi dan misi yang telah saya jelaskan tadi.
Akhirnya,
masih banyak evaluasi mengenai visi dan misi kami. Saya dan jajaran calon
pengurus OSIS yang baru akan segera mewujudkan visi dan misi yang lebih baik,
agar kedepan organisasi ini dapat lebih terarah sesuai dengan harapan sekolah
kita.
Wallaahul muwafiq ila aqwaamitthooriq, Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.
DRAMA
Pengertian drama
Drama
adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah
laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni
teater.
Sejarah
drama sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah
memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti tertulis yang bisa
dipertanggung jawabkan mengungkapkan bahwa drama sudah ada sejak abad kelima
SM. Hal ini didasarkan temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus
yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk
memohon kepada dewa-dewa. Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak jauh
berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Keberadaan drama di negara kita juga
diawali dengan adanya upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka
agama. Intinya, mereka mengucapkan mantra dan doa.
Ada beberapa jenis drama tergantung dasar
yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar,
yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan
keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan
menjadi delapan jenis, yaitu:
1. Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
2. Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
3. Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
4. Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi
musik.
5. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi
melodi/musik.
6. Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak
sepenuhnya dagelan.
7. Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para
pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
8. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
9. Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama
dibagi antara lain:
10. Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor
dipanggung.
11. Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba,
tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
12. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya
bedanya drama televisi tak dapat diraba.
13. Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan
biasanya dipertunjukkan di bioskop.
14. Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
15. Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka
yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis
drama selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian
jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
Drama
Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
Drama
Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
Sumber
: http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-drama-dan-jenis-drama.html
======================================================
UNSUR-UNSUR
DRAMA (TOKOH, LATAR, DAN AMANAT DRAMA)
Indikator
: Disajikan teks drama, siswa dapat :
Menentukan
tokoh utama
Menentukan
latar
Menentukan
amanat
Unsur-unsur
drama
Tema adalah
ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
Alur yaitu
jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak
terakhir
Tokoh drama
atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau
peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
Watak adalah
perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak
(periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih
sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya.
Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh
drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
Latar atau
setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita
drama
Contoh drama
ZAMAN
Karya : Sri Kuncoro
Ibu : Ayah,
sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali. Di
Ayah : Tenanglah
Bu. Mereka, ‘kan sudah dewasa.
Ibu : Tapi,
‘kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung
Ayah :
Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
Ibu :
Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah :
Ah, Ibu juga selalu begitu!
(Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
Ibu :
Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak
2 : Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah :
Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak
2 : Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh
siapa.
(Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).
Ibu :
Kau mau kemana lagi, Man?
Anak
2 : Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu
: Mendung begitu gelap, kakakmu belum
pulang. Carilah dulu!
Anak
2 : Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa
menjaga diri.
Ibu :
Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak
2 : Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak
juga sudah
Ayah :
Man, jangan kasar kepada ibumu!
(Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke
Anak
2 : Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya
pergi dulu!
Anak
1 : Reseh, lu!
Anak
1 : Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah
: Keadilan macam apa?
Anak
1 : Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala
kepentingan umum
Ibu :
Kau berurusan dengan polisi?
Anak
1 : Demi keadilan, Bu.
Ibu :
Jangan macam-macam kamu, ya,!
Anak
1 : Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!
mana anak-anak?
begini dahsyat.
bukan balita lagi.
sofa)
Ibu :
Dari mana kau, Martha?
sudah dimanipulasi oleh
kepentingan golongan dan orang-orang tertentu.
Tadi, ya, seandainya tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa
menembus gedung yang angkuh itu.