.Analisis
Piranti Kohesi dan Koherensi Pada wacana
“Erdogan
: Indonesia Paham Hadapi Redikalisme”
A.
Piranti
Kohesi
Telaah
piranti Kohesi dalam wacana mencakup dua jenis piranti kohesi, yaitu kohesi
gramatikal dan kohesi leksial. Piranti kohesi gramatikal adalah piranti kohesi yang dinyatakan dengan
jenis tata bahasa. Piranti kohesi gramatikal, meliputi piranti kohesi pengacuan
(reference), pelepasa (delection), pemakaian pronominal, penyulihan
(substitusi), penyebutan ulang, pemakaian konjungsi. Piranti ohesi leksial
adalah piranti kohesi yang diwujudkan dalam bentuk leksial, mencakup nomina
umum (general noun), reitarasi (reiteration), repitisi (repition), sinonim, superordinat,
kolokasi (collaction)
1. Piranti Kohesi Konjungsi
Konjungsi merupakan kohesi dalam wacana teks
maka terlihat pada hubungan antar unsure klausa / kalimat, baik dalam tataran
intra kalimat, antarkalimat, antarparagraf, maupun dalam tataran yang lebih
besar. Piranti kohesi konjungsi dalam wacana / teks dapat berwujud hubungan
pertentangan, penambahan, pengecualian, sebab – akibat, dan sebagainya.
Keterangan:
·
Pada kata
dan, juga terdapat piranti kohesi konjungsi penambahan (adiktif)
2. Piranti Kohesi Subtitusi (Penyulihan)
Penyulihan merupakan piranti kohesi
pergantian konstituen dengan memakai kata yang maknanya sama sekali berbeda
dengan makna kata yang dibacanya
Contoh:
Oleh karena itu, Turki ingin meningkatkan
kemitraan dengan Indonesia mengingat Negara itu menghadapi tantangan yang besar
dalam menghadapi terror dan radikalisme.
Keteranga:
·
Pada
kalimat diatas merupakan penyulihan, karena pada kata itu merupakan
pergantian kata pengacuan yang berbeda maknanya dengan yang dialaminya.
3. Piranti Kohesi Referensi (Pengacuan)
Referensi merupakan peruses mengacu kesesuatu
yang diacunya.
Contoh:
a.
Indonesia
adalah Negara yang sangat paham menghadapi terror.
b.
Turki
ingin meningkatkan kemitraan dengan Indonesia mengingat Negara itu menghadapi
tantangan dalam menghadapi teror.
Keterangan:
·
Konstituen
Indonesia dan teror merupakan sesuatu yang diacu dan kalimat tersebut tidak
mengalami pergantian kata.
4. Anafora dan Katafora
Anafora merupakan pengacuan oleh suatu unsur
pada unsur lain yang mendahului.
Contoh:
·
Negara
itu menghadapi tantangan yang besar dalam menghadapi teror dan radikalisme.
Keterangan:
·
Wacana
tersebut menunjukkan Kohesi pengacuan anaphora karena mengacu kekonstituen Negara
itu yang menjadi subjek klausa pertama.
Katafora merupakan pengacuan oleh suatu
unsure kepada unsure lain yang mengikutinya.
Contoh:
·
Kami
terus bertekad melakukan perjuangan melawan teroris, kita memasuki era dimana
harus waspada, katanya.
5. Piranti kohesi
pengulangan
Piranti kohesi dengan sebuah wacana,
juga ditandai dengan penggunaan bentuk pengulangan secara defenisi.
Adapun piranti kohesi pengulangan
terdapat pada kata, yaitu:
·
Turki
·
Negara
·
Radikalisme
·
Terorisme
·
Indonesia
·
Terror
·
Presiden
Erdogan
·
Kemarin
·
Menghadapi
·
Organisasi
·
Isis
·
Perlawanan
·
Beberapa
B. Piranti Kohesi
dan Koherensi
Kohesi dan koherensi adalah dua
istilah yang mengacu pada konsep atau pengertian mirip yang sering dirancukan,
terutama dalam telaah teks atau wacana jenis kohesi geramatikal pengacuan
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
1.
Pengacuan
persona
2.
Pengacuan
demonstrasi
3.
Pengacuan
komparatif
·
Pada
kata saya terdapat pengacuan persoma pertama tunggal.
·
Pada
kata kami terdapat pengacuan persona kedua jamak
·
Pada
kata ia terdapat pengacuan persona ketiga tunggal
Pada kata Indonesia, itu, ini, terdapat
pengacuan demokrasi tempat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar