PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mual dan muntah terjadi
pada 60-80% primi gravid dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu
kehamilan, gejala-gejala ini menjadi berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh
karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh
fisiologik kenaikan hormone ini belum jelas, mungkin karena system saraf pusat
atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan
dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Keadaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan
perubahan fisiologi menentukan berat ringannya penyakit (Prawirohardjo, 2002).
Mual dan muntah
merupakan gangguna yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan
dikemukakan oleh 50-70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66%
trimestser pertama mengalami mual muntah dan 44% mengalami muntah-muntah.
Wanita memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya
sangat turun. turgor kulit berkurang, diedresis berkurang dan timbul asetonuri,
keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah
sakit. Perbandingan insidensi hperemesis gravidarum 4:1000 kehamilan,
(Sastrawinta, 20014).
1.2. Rumusan Masalah
Dan latar belakang maim
rumusan masalah pada laporan Klinik ini adalah "Bagaimana Manajemen Asuhan
Kebidanan pada Ny. M dengan hyperemesis gravidarum dalam kehamilan di rumah
bersalin Safrida Sidomukti"?
1.3 Tujuan Penulis
1.3.2
Tujuan Umum
Mahasiswa
mampun melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum.
1.3.3 Tujuan Khusus
1.
Dapat melaksanakan pengakajian dan
analisis data pada ibu hamil dengan Hyperemesis Gravidarum Klinik Safrida
Sidomukti.
2.
Dapat mengidentifikasi tindakan segera
dan kolaborasi pada ibu hamil dengan Hyperemesis Gravidarum di Klinik Safrida
Sidomukti.
3.
Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan Hyperemesis Gravidarum di Klinik Safrida
Sidomuukti.
4.
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang
telah disusun pada ibu hamil dengan Hyperemesis Gravidarum di Klinik Safrida
Sidomukti.
5.
Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan pada ibu hamil
dengan Hyperemesis Gravidarum di Klinik Safrida Sidomukti.
6.
Dapat mendokumentasikan semua tindakan
yang diberikan kepada ibu hamil dengan Hypermesis Gravidarum di Klinik Safrida
Sidomukti.
1.4 Manfaat
1.4.1
Bagi Institusi Pendidikan
Meningkatkan
kualitas keterampilan mahasiswi Akademik Kebindanan As Syifa Kisaran tentang
manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Hypermesis Gravidarum.
1.4.2 Bagi Pasien
Menambah
pengetahuan, wawasan dan memahami tentang penanganan Hyperemesis Gravidarum
untuk mengetahui dan gejala Hyperemesis Gravidarum.
1.4.3 Bagi Kelompok
Dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang penanganan ibu hamil dengan
Hyperemesis Gravidarum.
BAB II
TINJAUN TEORITIS
2.1 Pengertian
Hyperemesis Gravidarum
Hyperemesis Gravidarum adalah mual
muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk (Arif, 1999).
Keluhan ringan berupa
"Emesis Gravidarum" dapat semangkin meningkat menjadi Hyperemesis
Gravidarum. Pada keadaan Hyperemesis Gravidarum sudah terdapat gejala klinis
yang memerlukan perawatan, seperti muntah berlebihan yang menyebabkan
terjadinya dehidrasi, berat badan menurun, keluhan mental dalam bentuk delirum,
diplopia, nistagmus, serta terdapat benda keton dalam darah sebagai akibat
metabolism anaerobik.
Hyperemesis Gravidarum
adalah mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktifitas
bahkan membahayakan hidupnya, wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan
dan diminumnya sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang
dieresis berkurang dan timbul asetonuri, (Sastrawinta, 2004).
2.2 Etiologi
Penyebab Hyperemesis
Gravidarum diketahui dengan pasti, tetapi diduga terdapat faktor berikut ini :
1. Psikologi,
berguna pada :
a.
Apakah
si ibu dapat menerima kehamilannya
b. Apakah
kehamilannya diinginkan atau tidak
2. Fisik
a. Terdapat
kemungkinan masuknya villikhorealis kedalam sirkulasi darah ibu.
b. Terjadi
peningkatan yang mencolok atau belum beradaptasi dengan kenaikan human cronic
gonodo-thropi.
c. Faktor
konsentrasi humn chorionic gonodothropin yang tinggi.
d. Faktor
gizi / anemia meningkatkan terjadinya hyperemesis Gravidarum.
2.3 Patofisiologi
Hyperemesis Gravidarum
yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus
menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elekrolit dengan
alkalosi hipokloremik.
1.
Hyperemesis Gravidarum dapat
mengakibatkan cadangan karbohidarat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energy, karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadinyalah ketosis dengan
tertimbunnya asam asetonasetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2.
Kekurangan cairan yang diminum dan
kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler
dan plasma berkurang. Natrium dan chlorida dan chloride air kemih turun. Selain
itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah kejaringan
berkurang.
3.
Kekurangan
kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal
menambah frekuensi muntah-muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah
lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
4.
Selain dehidrasi dan terganggunya
keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan
lambung (Sindroma Mallorywiss) dengan akibat perdarahan gastrotestinal.
2.4 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala mulai terjadi dimester
Hyperemesis Crravidarum menurut berat ringannya gajela dapat dibagi 3 tingkatan
yaitu :
1. Tingkat
1 (satu)
Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
a. Dehidrasi,
turgor kulit menurun
b. Nafsu
makan berkurang
c. Berat
badan berkurang
d. Mata
cekung dan lidah kering
2.5 Diagnosis
Diagnosis Hyperemesis
Gravidarum biasanya tiadak sukar. Harus ditentukan kehamilan muda dan muntah
terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namur demikian, dipikirkan
kehamilan muda penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor
serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.
Hyperemesis Gravidarum
yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi
perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
2.6 Pencegahan
1. Pencegahan
dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan pada ibu-ibu dengan
maksud menghilangkan faktor fsikis rasa takut juga tentang diet ibu hamil,
makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit tetapi sering, jangan
tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual, dan muntah.
Defeksi hendaknya diusahakan teratur.
2. Terapi
obat, menggunakan sedative (luminal, stesolid) Vitamin (BI dan B6) anti muntah
(mediamer B6, drammamin,m avopreg, avomin, terencan): antasida dan anti mual.
3. Makanan
yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari
4. Makanan
disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
5. Dianjurkan
makanan yang banyak mengandung gula
2.7 Penatalaksanaan
Apabila dengan cara
diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan :
1.
Dengan memberikan informasi dan edukasi
tentang kehamilan kepada ibu dengan maksud menghilangkan faktor fsikis rasa
takut, juga tentang diet ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam
porsi sedikit dan sering. Jangan tiba-tiba berdiri di waktu bangun pagi, akan
terasa oyong, mual dan muntah, depekasi hendaknya diusahakan teratur.
2.
Isolasi
a. Penderita
disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang
terbaik.
b. catat
cairan yang keluar masuk
c. Hanya
dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah
berhenti dan penderita mau makan.
d. Tidak
diberikan makanan/minuman selama 24 jam
3. Cairan
Perenteral
a. Cairan
yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
b. Dapat
ditambah kalium dan vitamin
c. Kekurangan
protein dapat diberikan asam aminon secara intra vena
d. Bila
dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan
minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair.
4.
Menghentikan
Kehamilan
Bila pengobatan tidak
berhasil bahkan gejala semangkin berat hingga timbul iketerus, koma.
2.8 Diet Hyperemesis
Gravidarum
a)
Diet Hyperemesis I diberikan pada
Hyperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan.
Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini
kurang dalam semu zatzat gizi, kecuali vit c. karena itu hanya diberikan
selama beberapa hari.
b)
Diet Hyperemesis II diberikan bila rasa
mual dan muntah berkurang. Secara berangsur diberikan makanan bernilai gizi
tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini rendah dalam semua
zat-zat gizi kecuali vit a dan vit d.
c)
Diet Hyperemesis III diberikan kepada
penderita dengan Hyperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman
boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali
kalsium.
BAB III
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
I.
Pengkajian
A. Identitas
Nama
Klien : Ny. M Nama Suami : Tn. F
Umur : 25 Tahun Umur :
28 Tahun
Kebangsaan
: Indonesia Kebangsaan :
Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan
: SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan
: IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sidomukti Alarnat :
Sidomukti
B.
Anamnesa pada tanggal : 09-05-2017 pukul 16.00 Oleh:Bidan
1.
Alasan kunjungan saat ini :Badan lemas,mual,muntah hingga 10 kali
sehari dan tidak selera makan
2.
Riwayat kehamilan ini
2.1 HPHT
: 09-03-2017 TTP : 8-12-2018
Lamyanya/ banyaknya : ± 7 hari / 3 kali ganti duk
Haid sebelumnya tgl : 06-07-2016
Siklus : 28 Hari/
teratur
Konsistensi : encer
2.2
Tanda-tanda
kehamilan (Trimester I)
Jika dilakukan Hasil
Tes Kehamilan :
Tanggal 28-03-2014
Hasil : positif (+) sendiri
2.3 Pergerakan
Fetus pertama kali dirasakan : -
Pergerakan Fetus 24 jam
terakhir : -
2.4 Keluhan
yang dirasakan :
Rasa
lelah :Ada
Mual
muntah yang lama :Ada
Nyeri
perut :Tidak
ada
Panas
menggigil :Tidak
ada
Sakit
kepa1a berat/terus menerus :Tidak
ada
Penglihatan
kabur :Tidak
ada
Rasa nyeri/ panas waktu BAK :Tidak
ada
Rasa
gatal pada vulva, vagina & sekitarnya :Tidak
ada Pengeluaran cairan pervaginam :Tidak
ada
Oedema :Tidak
ada
2.5 Diet/Makan
Makan sehari-hari :
Roti dan Nasi
Perubahan makan yang
dialami :selera menurun,porsi
makan berkurang
2.6 Pola
Eliminasi
BAB :Selama dirawat
inap,ibu tidak BAB
BAK :± 5 kali sehari
2.7 Aktifitas
sehari-hari
Pola
istirahat dan tidur malam : setiap ibu istirahat siang dan tidur malam
selalu terganggu karna mual dan muntah
Sexualitas : Tidak dilakukan hubungan suami istri
Pekerjaan : Terganggu
2.8
linunisasi TT 1 tanggal : -
2.9
Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak ada
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
No
|
Tgl /Thn Persalinan
|
Tempat
pertolongan |
Usia
kehamilan |
Penolong
|
Penyakit kehamilan /persalinan
|
Anak
|
|||
|
|
|
|
|
|
JK
|
BB
|
PB
|
Keadaan
anak |
|
H
|
A
|
M
|
I
|
L
|
|
I
|
N
|
I
|
4.
Riwayat Kesehatan
Jantung ada
Tekanan
darah tinggi :Tidak ada
Hepar :Tidak ada
Diabetes
mellitus :Tidak ada
Anemia :Ringan
PHS
dan HIV/AIDS :Tidak ada
Campak :Tidak ada
Malarian :Tidak ada
Tuberkolosis :Tidak ada
Ganggun
Mental :Tidak ada
Operasi :Tidak
ada
Lain-lain :Tidak ada
4.2 Prilaku
Kesehatan
Penggunaan
alkohol/obat-obatan :Tidak ada
Obat-obatan/jamu yang
sering digunakan :Tidak ada
Merokok/makan sirih :Tidak
ada
Iritasi vagina/ganti
pakaian dalam :Tidak ada / 3 kali sehari
5. Riwayat
social
5.1 Apakah
kehamilan direncanakan : Ya
5.2 Jenis
kehamilan yang diharapkan : Laki-laki
5.3 Status
perkawinan : Syah
Jumlah :
1 x perkawinan
Lama perkawinan :
± 5 bulan
5.4 Kepercayaan
yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan ,nifas :Tidak ada
6. Riwayat
kesehatan keluarga (tanyakan tentang penyakit keturunan) :Tidak ada
PEMERIKSAAN
1.
Keadaan Umum : Lemah kesadaran
: Composmentis
Keadaan emosional : Tidak Stabil
2.
Tanda vital
TD :
100/70 HR : 80x/i
Temp : 37,8oC
RR : 24 x/i
3.
Berat badan sebelum hamil : 66 Kg Kenaikan BB selama hamil : 2 Kg
4.
Tinggi badan : 159 cm
5.
Pemeriksaan fisik
5.1 Muka : Tidak ada
cloasma Gravidarum
kelopak mata : Tidak odema
Konjunctiva : pucat
Selera : Tidak ikterus
5.2 Mulut dan gigi :Tidak ada caries
5.3 Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
5.4 Kelenjar Getah
bening : Tidak ada pembesaran
5.5 Dada : Simetris
Jantung : Normal
Paru : Normal
Payudara : Simetris
Puting susu :
Menonjol
Benjolan/tumor :Tidak ada
Pengeluaran :Tidak ada
Rasa nyeri :Tidak ada
Lain-lain :Tidak ada
5.6 punggung dan
pinggang
posisi tulang belakang :Lordosis
pinggang nyeri :Tidak ada
5.7
Extremitas bawah
Oedema :Tidak ada
Kekakuan
sendi ada
Kemerahan :Tidak ada
Varices :Tidak ada
Refleks :Kiri (+)kanan(+)
5.8
abdomen
bekas luka operasi :Tidak ada
konsistensi :Tidak ada
pembesaran :Tidak
ada
benjolan :Tidak
ada
5.9
TFU :1 jari diatas simfisis pubis
Kontraksi :Tidak ada
5.10
fetus Belum bisa terdeteksi karena usia kehamilan ibu 8 minggu 3 hari
C.Anogenital
Inspeksi
1. Prenium :
Tidak dilakukan Pemeriksaan
2. Pemeriksaan
dalam : Tidak dilakukan
Pemeriksaan
3. Palvemetri : Tidak dilakukan
Pemeriksaan
4. Adnexa : Tidak dilakukan
Pemeriksaan
D. Pemeriksaan Laboraturium Darah
Hb : Tidak
dilakukan pemeriksaan
Golongan darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Urine : Tidak
dilakukan pemeriksaan
Protein :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Reduksi :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan penunjang lain :
Tidak dilakukan pemeriksaan
II.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN
Diagnosa : Ibu
Primigravida usia kehamilan 8 minggu 3 hari dengan hyperemesis gravidarum
-
Primigravida
-
Dasar : G1 PO AO
-
Usia kehamilan 8 minggu 3 hari
Dasar
: ANC : 08-03-2017
HPHT :09-03-2017
1 2 x 4 = 8 minggu
2 x 2 = 4 hari - 1 hari = 3 hari
-
UK = 8 minggu 3 hari
-
Hyperemesis gravidarum
Dasar
: mual muntah terus menerus,tidak selera makan,berat badan menurun, nadi cepat
tetapi lemah,rasa nyeri di epigastrium,mata cekung,lidah kering.
Kebutuhan :
a. Pemenuhan
nutrisi dan cairan
b. Pemberian
diet yang sedikit tapi sering
c. Pemberian
therapy obat
III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN
MASALAH POTENSIAL
Hyperemesis
gravidarum II
IV.
IDENTIFIKASIKEBUTUHAN AKAN TINDAKAN
SEGERA ATAU KOLABORASI
Tidak
ada
V.
PERENCANAAN
1. Informasikan
tentang kehamilan ibu
2. Berikan
makanan sedikit tapi sering
3. Anjurkan
kepada ibu jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi karena akan terasa oyong
4. Anjurkan
ibu agar minum setengah gelas 30 menit sekali
5. Pantau
keadaan dan vital sign ibu
6. Berikan
teraphy obat-obatan
7. Berikan
cairan injeksi neurobion
8. Anjurkan
ibu datang kembali untuk kunjungan ulang
VI.
PELAKSANAAN
1.
Menginformasikan kepada ibu dan
keluarganya tentang kehamilannya,bahwa kehamilannya baik-baik saja,dan tidak
perlu khawatir karena pada kehamilan hyperemesis gravidarum sering dialami oleh
ibu hamil
2.
Memberikan
diet kepada ibu dengan porsi sedikit tapi sering,agar lambung ibu terisi dan
ibu tidak terlalu lemas.
3.
Memberitahukan kepada ibu apabila hendak
bangun dari tidur ataupun duduk,jangan secara tiba-tiba sebab akan terasa oyong
dan ibu kan mual muntah kembali
4.
Menganjurkan kepada ibu agar minum
setengah gelas 30 menit,agar mengganti cariran yang hilang dan menambah sedikit
tenaga ibu minimal 8 gelas/ hari
5.
Memantau keadaan umum ibu dan vital sign
yaitu:
TD :100 /70 mmHg, T : 37,8°c
RR : 24 x/i RR : 110 x/i
6.
Memberikan therapy obat-obatan seperti
domperidon 2x1,narvo 2x1 diminum setiap hari dengan teratur selama 5 hari
7.
Memberikan injeksi neurobion
8.
Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
VII. EVALUASI
1. Keluarga
sudah mengetahui keadaan ibu dan kehamilannya baik-baik raja tanpa ada yang
harus di khawatirkan.
2. Ibu
telah makan sedikit tetapi sering, dan sekarang selera makan ibu mulai pulih
kembali.
3. Sekarang
apabila ibu hendak bangun dari duduk/tidumya secara hati-hati dan is pun tidak
merasa oyong.
4. Tenaga
ibu sudah mulai pulih kembali setelah minum setengah gelas setiap 30 menit
dengan teratur.
5. Sekarang
ibu sudah tidak terlalu sering muntah lagi, hanya saja ibu sering berludah.
6. Keadaan
umum ibu sudah membaik dan vital sign ibu normal,yaitu : TD : 110/70 mmHg, HR :
73x/I, RR : 24x/I, Suhu : 36,9 °C.
7. Obat-obatan
telah diminum oleh ibu dengan teratur
8. Keadaan
ibu membaik dan cairan dalam tubuh bertambah.
9. Neurobion
telah diberikan kepada ibu dan sekarang ibu sudah bisa berjalan sendiri tanpa
dibantu.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kesenjangan Antara
Teori dengan Praktek
Dari data yang diambil
di lapangan dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara teori dengan praktek,
salah satunya bahwa kasus Hyperemesis Gravidarum harus dilakukan pemeriksaan Hb
dan golongan darah (Mochtar, 2003) namun yang kami jumpai di lapangan tidak ada
dilakukan pemeriksaan oleh bidan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu
hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan
terus menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas, jadi
mual-muntah yang berlebihan disaat kehamilan yang mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Pencegahan terhadap
hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jelas memberikan penerapan
tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,
memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,
menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil,
tetapi lebih sering.
4.2 Saran
Saran untuk ibu yang
menderita Hiperemesis Gravidarum agar leebih memperhatikan pola makan dan
keadaan fisik ibu, dan sran untuk bidan agar dapat meberikan asuhan dan
pandangan tentang Hioeremesis gravudarrun dengan cara menginformasikannya
kepada seorang ibu dengan baik, agar kedepannya seorang ibu dapat menjadi ibu
yang tithp lagi menjadi penderita hiperemesis gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA
Bayu. 2012. Materi Tentang Homoestasi (Onlie)
http://bayuajurt.blogspot.com/2012/05/materi-tentang-hemostatis.html
Llwellyn Jones, Derek.(2011). Dasar-Dasar
Obstetri & Ginekologi. Jakarta. EGC Manuaba, IBG. (2007). Pengantar kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC
Varney, Helen. (2007). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Jakarta : EGC Walsh, Linda. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas.
Jakarta : EGC http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1933896/hiperemesis-gravidarumbahayakan-ibu-janin
Pravvirohardjo,Sarwono.//mu Kebidanan. Edisi
4. Jakarta.EGC.2008 Leveno,Kenneth J.dkk. Obstetri Williams.Edisi 21.
Jakarta.EGC.2009 Manuaba.Pengantar kuliah obstetric. Jakarta. EGC.2007
Share on : Facebook Twitter Google+ Lintasme
LEMBAR
PERSETUJUAN
Laporan ini telah disusun untuk
kelengkapan praktek di Klinik .......................Program Studi Akademi
Kebidanan .............................
Disusun Oleh
Nama
: ........................
Klinik
: ..........................
.................., Mei 201
Dik.
Dosen Pembimbing
.........................
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kelompok
ucapkan kepada Allah Swt atas berkat, rahmat, hidayah, dan karuniaNya sehingga
kelompok dapat menyelesaikan laporan praktek Klinik yang berjudul
"Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Hyperemesis
Gravidarum".
Kelompok mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini. Terutama kapada Ibu Joharmi, SST selaku Dosen
Pembimbing, serta kepada :
1. Yayasan
Pendidikan Akademi Kebidanan .............................
2. Direktur
Akademi Kebidanan................................
3. Seluruh
Dosen, Staff Pegawai Akademi ..........................................................
4. Safrida
selaku ibu Klinik dan pembimbing di Klinik
5. Seluruh
pegawai Klinik selaku pembimbing di Klinik
6. Orang
Tua yang tak bosan-bosannya mensuport kami
7. Seluruh
teman-teman yang telah mendukung dan membantu kami
Walaupun kelompok telah
menerima banyak bantuan, namun segala kesalahan dalam laporan ini sepenuhnya
menjadi tanggungjawab kelompok. Oleh karena itu, kelompok mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan laporan
Sekali lagi kelompok
ucapkan terimakasih, kepada Allah SWT, kelompok mohon ampun dan kepada pihak
kelompok mohon masf. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
..........................., Mei 201
Penyusun
i
|
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... .. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang ................................................................................... .. 1
1.2 Rumusan
Masalah .............................................................................. .. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. .. 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. .. 3
BAB II TINJAUAN
1EORITIS..........................................................................
4
1.1 Pengertian ........................................................................................... .. 4
1.2 Etiologi ............................................................................................... .. 4
1.3
Patofisiologi ....................................................................................... .. 5
1.4 Tanda dan
Gejala ............................................................................... .. 6
1.5 Diagnosis ............................................................................................ .. 8
1.6 Pencegahan ......................................................................................... .. 8
1.7
Panatalaksana ..................................................................................... .. 9
1.8 Diet
Hyperemesis Gravidarum ........................................................... .. 10
BAB III
Manajemen................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................... .. 11
A. Kesenjangan Antara Teori dengan
Praktek........................................ .. 11
BAB V PENUTUP...............................................................................................
12
5:1 Kesimpulnn ...................................................................................... .. 12
52 Saran ................................................................................................. .. 12
ii
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar