Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas
Pemuaian
Zat Padat, Cair, dan Gas- Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri dari
suatu benda karena pengaruh panas (kalor). Perubahan geometri ini bisa meliputi
bertambahnya panjang, lebar, maupun volume. Pemuaian biasanya diiringi dengan
kenaikan suhu zat. Sobat mungkin pernah melihat rel kereta yang bengkok, itu
adalah contoh peristiwa pemuaian (yang merugikan). Selain contoh pemuaian yang
merugikan, masih banyak contoh pemuaian yang menguntungkan. Misalnya saja pemuaian
cairan merkuri pada termometer. Selain termometer, masih ada contoh sederhana
yang bisa kita lihat dari pemuaian bimetal. Pemuaian bimetal ini banyak
digunakan di alat-alat listrik seperti setrika dan sekring yang prinsipnya
sebagai safety tool dari kebakaran maupun korsleting.
Jenis-jenis
pemuaian zat
1.
Pemuaian Zat Padat
Pemuaian
zat padat merupakan peristiwa bertambah panjang, lebar, atau volume suatu benda
padat karena pengaruh panas (kalor). Contoh pemuaian zat padat seperti pemuaian
rel kereta yang telah disebutkan tadi.
Jenis-jenis
Pemuaian Zat Padat
Benda
padat pada prinsipnya mengalami pemuaian di semua bagian benda tersebut
(volume) tapi guna memudahkan mempelajarinya, pemuaian zat padat dibagi menjadi
3
a.
Pemuaian Panjang
Pemuaian
panjang adalah pertambahan panjang benda akibat pengaruh suhu (1 dimensi). Coba
amati kabel listrik yang terlihat lebih kendor di siang hari jika dibanding
pada pagi hari, itulah contoh dari muai pemuaian panjang. Besarnya pemuaian zar
tergantung pada konstanta muai panjang zat dan nilai konstanta tersebut akan
berbeda-beda untuk tiap zatnya. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian
panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu
benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan
tergantung dari jenis benda.
Rumus
pemuaian panjang
Δx=
Lo. α. ΔT
ΔX
=besarnya pemuaian panjang
Lo
= panjang mula-mula
α
= konstanta pemuaian
ΔT
= selisih suhu
L
= Lo + Δx
L
= Lo (1 + α.ΔT)
L
= panjang setelah dipanaskan
Lo
= panjang mula-mula
tabel
koefisien muai panjang beberapa zat padat
No
|
Jenis
zat
|
Alpha(
/0C)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Aluminium
Perunggu
Baja
Tembaga
Kaca
Pirek
Berlian
Grafit
|
0,000024
0,000019
0,000011
0,000017
0,000009
0,000003
0,000001
0,000008
|
contoh
soal pemuaian panjang
Sebuah
logam pada mulanya memiliki panjang 20 cm. Kemudian menerima kalor dan suhunya
naik sebesar 40 derajat. Jika koefisien muai panjang logam tersebut adalah
0,001/oC Maka berapa panjang logam tersebut setelah suhunya naik?
Pembahasan
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = Lo (1 + α.ΔT)
L
= 0,2. (1+0,001.40)
L
= 0,2. (1+0,04)
L
= 0,2.1,04 = 0,208 m
b.
Pemuaian Luas
Contoh
pemuaian luas yang bisa sobat amati adalah pada pemanasan lempeng tipis logam.
Lempeng tipis logam akan mengalami penambahan luas setelah dipanaskan.
Kemampuan suatu benda untuk mengalami pemuaian luas sangat ditentukan oleh
koefisien muai luas dilambangkan dengan β, Dengan nilai β = 2α. Rumus Pemuaian
Luas
ΔA
= Ao.β.ΔT
A
= Ao + ΔA
A
= A0 (1+β.ΔT)
Ao
= Luas Sebelum dipanaskan
A
= luas setelah pemanasan
ΔA
= penambahan luas
β
= koefisien muai luas
ΔT
= selisih suhu (kenaikan suhu)
contoh
soal pemuaian luas
sebuah
lempeng logam mula-mula mempunyai luas 100 cm2 lalu menerima kalor
sehingga suhunya naik 50oC, jika koefisien muai panjang lempeng logam
tersebut adalah 0,001/oC maka berapa pertambahan luas lempeng logam
tersebut?
ΔA
= Ao.β.ΔT
ΔA
= Ao.2α.ΔT
ΔA
= 1.2.0,001.50 = 0,1 m2
c.
Pemuaian Volume
Pemuaian
volume sama juga dengan pertambahan atau pemuaian panjang secara 3 dimensi.
Karena itu muai volume sama juga dengan tiga kali muai panjang. Pemuaian volume
suatu zat tergantung pada koefisien muai volumenya γ (gamma) dimana γ = 3α
ΔV
= Vo.γ.ΔT
V=
Vo + ΔV
V=
Vo(1+γ.ΔT)
ΔV
= penambahan volume
Vo
= volume awal
ΔT
= kenaikan suhu
γ
= koefisien muai volume
Contoh
Soal Pemuaian Volume
Sebuah
kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien muai panjang 0,001/oC.
Kubus tersebut diberi kaalor sehingga suhu awalnya yang 30oC
mejadi 80oC, berapakah pertambahan volume dan volume akhir kubus
tersebut?
Pembahasan
ΔV
= Vo.γ.ΔT
ΔV
= 1000.3.o,oo1.(80-50)
ΔV
= 150 cm2
V=
Vo + ΔV
V=
1000 + 50 = 1050 cm2
2.
Pemuaian Zat Cair
Pada
zat cair pemuaian yang terjadi hanya pemuaian volume, tidak ada pemuaian
panjang dan luas. Ini terkait dengan sifat dar zat cair sendiri yang bentuknya
berubah-ubah sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Coba sobat isi penuh
sebuah panci dengan air kemudia panaskan, beberapa saat kemudian akan ada air
yang tumpah dari panci tersebut, itulah salah satu contoh pemuaian zat cair.
Masih banyak lagi contoh-contoh pemuaian zat cair yang bisa sobat temukan.
rumus
pemuaian zat cair
secara
matematis rumus pemuaian zat cair sama dengan rumus pemuaian volume pada pemuaian
zat padat. Besarnya pemuaian zat cair
ditentukan dari koefisien muai volume nya b .
ΔV
= Vo.b.ΔT
dengan
b adalah koefisien muai volume zat cair. Nilai b ini berbeda dengan γ
atau koefisien muai volume zat padat. ΔV penambahan volume yang terjadi.
ΔT selisih suhu.
contoh
soal pemuaian zat cair
Sebuah
panci berisi air penuh dengan volume 4 liter. Air dalam panci tersebut kemudian
di panaskan sehingga mengalami kenaikan suhu sebanyak 80 oC. Berapakah volume air yang
akan tumpah dari panci tersebut? (koefisien muai air = 0,004/oC
Pembahasan
Volume air yang tumpah sama dengan penambahan
volume air akibat pemanasan, jadi
ΔV
= Vo.b.ΔT
ΔV
= 4 liter.0,004.80
ΔV
= 1,28 liter
Pemuaian
Zat Gas/ Pemuaian Gas
Gas
juga megalamai pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat. Khusus
untuk pemuaian zat ini agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat
cair. Ada satu variabel yang sangat menentukan pemuaia zat gas yaitu tekanan.
Sobat muengkin pernah melihat balon yang kepanasan tiba-tiba meletus, itu salah
satu contoh sederhana pemuaian gas.
Hukum
yang menjelaskan tentang pemuaian zat gas
a.
Hukum Gay Lussac
PV
= nRT
P = tekanan
(atm)
V = volume
(L)
n =
mol zat
R = 0,0082
T = suhu (0K),
x0C = (x + 273)0K
hukum
Gay Lussac menyatakan bahwa pada tekanan tetap volume gas sebanding dengan suhu
gas mutlak tersebut sehingga
V/T
= nR/T = tetap
karena
perbandingan volme dan suhu tetap, maka perbandingan volume dan susu sebelum
dan sesudah pemuaian juga akan tetap. Sehingga persamaannya menjadi
Vo
V1
—-
= —- –> pemuaian
gas pada tekanan tetap (Isobar)
T1
T2
dengan
T = suhu dalam satuan kelvin
b.
Hukum Boyle
hukum
boyle menyatakan bahwa pada batas-bats tertentu suhu rendah yangp, berlaku bbahwa
hasil perkaian antara tekanan dan volume selalu tetap. Secara matematis
rumusnya
PV
= nRT = tetap
karena
perkalian tekanan dan volume selalu tetap, maka perkalian volume dan volume
sebelum dan sesudah pemuaian juga tetap. jadi persamaan rumusnya
P1.V1
=P2.V2 –> pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal)
c.
Hukum Boyle-Gay Lussac
Sesuai
namanya hukum ini merupakan perpaduan antara hukum boyle dengan hukum lussac.
Hukum ini menyatakan bahwa dalam pemuaian zat gas perkalian volume dengan
tekanan dibagi suhu selalu tetap.
P1.V.1
P2.V2
——–
= ———- = tetap
T1
T2
Contoh
Soal Pemuaian Gas
Pada
tekanan tetap, sebuah gas memiliki volume 200 cm3 pada suhu 27, pada
sushu 127 berapakah volume gas tersebut.
Pembahasan
Kita bisa menggunakan rumus hukum boyle
Kita bisa menggunakan rumus hukum boyle
Vo
V1
—-
= —-
T1
T2
200/(27+273)
= V1/(127+273)
200/300
= V1/400
V1
= 2/3 x 400 = 266, 67 cm3
Contoh
Pemuaian
Jenis
Pemuaian Zat |
Contoh
Pemuaian Zat |
Pemuaian
Zat padat |
|
Pemuaian
Zat Cair |
|
Pemuaian
(zat) Gas |
|
Sebenarnya masih banyak lagi contoh
pemuaian zat di kehidupan kita. Sobat bisa coba mengamatinya sendiri.
Manfaat dan Kerugian Pemuaian Zat
Benar
kata pepatah semua itu ada baik dan buruknya termasuk juga pemuaian. Beberapa
pemuaian zat yang tidak terkendali bisa menjadi sesuatu yang merugikan seperti
rel kereta yang bengkok atau ban kendaraan yang pecah tiba-tiba karena terlalu
panas. Ini bisa menyebabkan kecelakann yang fatal. Yang paling penting adalah
kita mengatisipasinya sebaik mungkin seperti membuat jarak antar rel atau
membuat ban dari bahan yang tidak mudah memuai. Selain merugikan masih banyak
juga manfaat dari pemuaian zat sepeti pemuaian bimetal yang digunakan untuk
pengamanan alat-alat listrik dari kebakaran atau korsletting dan juga pemakaian
listrik berlebih. Okey sekian dulu pemuaian zatnya, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar