I. Pengertian Hermeneutika
Kata
“hermeneutika”, dalam bahasa Indonesianya yang kita kenal, secara etimologi
berasal dari istilah Yunani, dari kata kerja hermeneuein, yang berarti
“menafsirkan”, dan kata benda hermeneia, “interpretasi. Dari asal kata itu
berarti ada dua perbuatan; menafsirkan dan hasilnya, penafsiran (interpretasi),
seperti halnya kata kerja “memukul” dan menghasilkan “pukulan”. Kata tersebut
layaknya kata-kata kerja dan kata bendanya dalam semua bahasa. Kata Yunani
hermeios mengacu pada seorang pendeta bijak, Delphic. Kata hermeios dan kata
kerja yang lebih umum hermeneuein dan kata benda hermeneia diasosiasikan pada
Dewa Hermes, dari sanalah kata itu berasal.
Dewa
Hermes mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pesan (wahyu) dari Jupiter kepada
manusia. Dewa Hermes bertugas untuk menerjemahkan pesan Tuhan dari gunung
Olympuske dalam bahasa yang dimengerti oleh manusia. Jadi hermeneutika
ditujukan kepada suatu proses mengubah sesuatu atau situasi yang tidak bisa
dimengerti sehingga dapat dimengerti (Richard E. Palmer). Ada tiga komponen
dalam proses tersebut; mengungkapkan, menjelaskan, dan menerjemahkan.
Filsafat
Yunani kuno sudah memberikan sinyal mengenai “interpretasi”. Dalam karyanya
Peri Hermeneias atau De Interpretatione, Plato menyatakan “kata yang kita
ucapkan adalah simbol dari pengalaman mental kita dan kata yang kita tulis
adalah simbol dari kata yang kita ucapkan”. Sehingga dalam memahami sesuatu
perlu adanya usaha khusus, karena apa yang kita tafsirkan telah dilingkupi oleh
simbol-simbol yang menghalangi pemahaman kita terhadap makna.
Untuk melihat lebih lanjut mengenai definisi hermeneutika, perlu diuraikan
tentang enam definisi modernnya, karena hal ini akan membantu kita untuk
mengetahui asal-asul dan perjalanan sejarah hermeneutika, walaupun tidak secara
luas dan mendalam.
download lengkapnya : Disini
Password : masterrie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar